 |
| sumber: kwikku.com |
Seorang bayi mendapatkan masalah ketika ia ingin bisa berjalan, karena ia melihat orang disekitarnya bisa berjalan. Seorang manajer dari suatu perusahaan mendapatkan masalah karena hasil produksi banyak yang cacat, atau seorang siswa sekolah dasar mendapatkan masalah ketika ia disuruh ibu gurunya mengerjakan PR. Jadi wajarlah bila ungkapan diatas bisa muncul, karena manusia tidak akan pernah lepas dari masalah.
Namun ada yang perlu kita pertanyakan dari hal tersebut diatas; "Seberapa lama masalah itu hinggap ke seseorang atau sampai kapan sesuatu itu menjadi masalah buat seseorang". Karena manusia mau tidak mau akan dihadapkan dengan masalah, maka menurutku hal yang terpenting adalah bukan terletak pada “masalah yang dihadapi”-nya, tapi seberapa lama sesuatu itu menjadi masalah buat kita sampai kita dapat menemukan jalan pemecahannya, hingga pada akhirnya sesuatu itu tidak lagi menjadi masalah buat kita.
Sering kali kedua anakku menemui aku meminta bantuanku untuk menyelesaikan PR matematikanya, artinya pada saat tersebut anakku sedang mendapatkan masalah dan ia ingin menemukan pemecahannya. Pernah di suatu waktu dari sepuluh soal PR yang diberikan oleh gurunya, ia baru bisa menyelesaikan delapan soal dan ketika ia hendak mengerjakan soal ke-9 dan 10 ia sedikit mengalami kesulitan. Aku perhatikan soal matematika yang ke-9, ternyata terdapat pola yang berbeda dari soal sebelumnya, anak saya sepertinya belum menemukan teknik pemecahannya. Akhirnya aku berikan sedikit petunjuk dan ia mengerti, hingga pada akhirnya ia bisa menemuka sendiri pemecahan masalah yang ia hadapi.
Ternyata sesuatu bisa menjadi masalah buat seseorang, namun belum tentu menjadi masalah buat orang lain. Sebelumnya soal matematika nomor 9 dan 10 adalah masalah buat anakku dan bukan masalah buat aku karena aku sudah mengetahui pemecahan masalah tersebut. Namun dengan sedikit petunjuk yang aku berikan pada anakku pada akhirnya membuat soal tadi bisa dipecahkan olehnya hingga akhirnya soal/masalah tadi bukan lagi menjadi masalah buat anakku, hal ini sebetulnya disebabkan teknik pemecahan masalahnya sedikit sudah diketahui oleh anakku sebelumnya.
Maka aku setuju sekali bila dikatakan soal latihan atau PR penting sekali buat anak-anak didik, karena semakin sering diberikan latihan, maka akan semakin terlatih mereka untuk menemukan pemecahannya hingga pada akhirnya si anak bisa mampu berpikir analitis dan potensi intelektual si anak meningkat, kepuasan intelektual si anak akan timbul dari dalam diri mereka.
Begitulah juga bila seseorang yang sering mendapatkan masalah dan selalu menemukan pemecahan masalahnya dengan baik, akan berbeda dengan orang yang mungkin jarang sekali mendapatkan masalah atau menemukan masalah namun justru menghindari masalah tersebut.
Sering kali aku temukan seseorang berumur jauh lebih muda, tetapi justru orang tersebut jauh lebih dewasa, lebih bijaksana, lebih intelek ketimbang seseorang yang lebih tua. Menurutku bisa jadi seseorang yang lebih muda tadi sering mendapatkan masalah dan ia mampu menemukan pemecahan masalahnya dengan baik.
Seseorang yang sedang bersekolah adalah seseorang yang sering diberi masalah dan dilatih untuk menemukan pemecahan masalahnya. Seseorang yang sedang bekerja di suatu perusahaan adalah seseorang yang sedang mencari masalah dan belajar menemukan pemecahannya.
Orang yang hidup adalah orang yang mau tidak mau akan bertemu masalah dan ia harus mencari pemecahan masalah yang ia hadapi atau ia tinggalkan masalah tersebut. Kualitas hidup seseorang terlihat ketika bagaimana ia mampu menemukan pemecahan masalah hidupnya dengan baik.
So, bila sesuatu menjadi masalah buat kita, berusahalah untuk mencari pemecahannya dengan baik, agar bila sesuatu yang sama atau serupa tadi datang lagi, tidak akan menjadi masalah buat kita, baik sekarang maupun nanti
Salam…
0 komentar:
Post a Comment