Sering kali kita menyaksikan di film-film bagaimana robot atau komputer dapat berubah menjadi benda yang aneh, memiliki perasaan dan hawa nafsu layaknya manusia yang ingin menguasai dunia. Didunia per-film-an hal apa saja dapat dibuat , sekalipun itu suatu hal yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Hal ini sengaja dilakukan penulis atau sutradara film gar menarik dan banyak ditonton.
Tapi baiklah, saya tidak ingin membawa pembaca jauh lebih dalam, jauh lebih dalam mengenai hal ini hehehehe…..
Pembaca pasti sepakat bahwa komputer hanyalah benda mati, benda mati yang dibuat dan di desain untuk memudahkan pekerjaan manusia itu sendiri didalam menjalankan aktiviasnya selagi hidup di dunia ini. Ya…, komputer hanyalah si penjalan perintah dan tak pernah bisa berpikir, karena memang kemampuan berpikir hanya dimiliki oleh manusia sesuai yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
Bila komputer hanyalah benda mati, maka akan ada pertanyaan, Bagaimana manusia dapat berinteraksi dengan si benda mati ini atau dengan kata lain bagaimana komputer dapat diperintah oleh manusia ?
Suatu interaksi atau komunikasi antar dua hal dapat berjalan, bila keduanya memahami kode atau lambang yang digunakan dalam berinteraksi. Untuk dapat memahami dari setiap kode atau lambang maka kedua hal yang saling berkomunikasi tersebut harus memiliki memori atau ingatan. Memori atau ingatan tersebut akan mengingat setiap kode atau lambang yang telah disepakati bersama.
Oleh karena itulah komunikasi antar manusia dengan lisan dapat berjalan, karena kata-kata diucapkan dari mulut manusia itu dapat diingat dan disepakati akan arti dan maksudnya.
Dengan demikian dapatlah kita menyimpulkan bahwa maka apabila seseorang (atau sesuatu) menerima perintah, maka sebelum menjalankan perintah, sesuatu tersebut harus memiliki ingatan akan kode/lambang yang ia terima untuk mengenal akan arti dan maksudnya, baru ia menjalankan perintahnya.
Kode, lambang atau sinyal tidak hanya berupa kata yang keluar dari mulut, dapat juga berupa huruf/rangkaian huruf-huruf, gerakan tangan atau juga sesuatu yang dapat dikeluarkan dari sesuatu.
Pembaca mungkin sudah sangat mengenal apa itu kode morse. Dari buku yang saya baca, pengertian kode morse adalah sebagai sistem representatif huruf, angka dan tanda baca menggunakan sinyal kode.
Didalam kode morse hanya dikenal dengan dua hal yaitu; panjang atau pendek (lama atau sebentar). Bila menggunakan suara maka suara dengan durasi pendek mewakili titik ( . ) dan suara dengan durasi yang panjang mewakili garis ( - ). Bila menggunakan sinar maka sinar agak lama akan mewakili garis dan sinar yang sekejap mewakili titik.
Setiap kode morse memiliki arti yang juga telah disepakati, misalnya untuk huruf K diwakili dengan -.- (baca; garis, titik, garis) dan huruf R diwakili dengan .-. (baca; titik, garis, titik).
Kode yang sudah sangat dikenal didalam kode morse untuk meminta petolongan bila dalam keadaan bahaya dilakukan dengan rangkaian huruf S.O.S. Untuk huruf S diwakili dengan kode ; titik, titik, titik (…) dan untuk huruf O diwakili dengan kode ; garis, garis, garis ( --- ), jadi SOS disepakati dengan sinyal ( … --- … ). Dapat kita bayangkan bagaimana bila hal tersebut dilambangkan dalam bentuk suara, sinar atau juga asap yang keluar membumbung kelangit.
Kita kembali lagi kita ke pertanyaan sebelumnya; Bagaimana caranya agar komputer dapat menerima perintah manusia ? padahal komputer hanyalah peralatan elektronik yang dikendalikan oleh adanya arus-arus listrik yang mengalir pada suatu rangakain.
Apa yang kita lakukan bila kita ingin mengubah kecepatan dari kipas angin yang sedang berputar ? Kita hanya cukup memutar tombol kearah sesuai dengan kecepatan yang kita inginkan, dan satu klik saja kecepatan putar kipas angin berubah. Saat tombol diputar saa itulah kita berinteraksi dengan peralatan elektronik ini, setiap kali memutar tombolnya maka pada saat itu kita meminta agar arus listrik yang mengalir diubah besarannya yang berdampak mengubah kecepatan putar kipas.
Apa yang kita lakukan bila kita ingin menghidupkan lampu dalam suatu ruangan yang telah disiapkan lampu dan saklarnya. Kita hanya menekan tombol yang ada pada saklar, sekali pencet “klik !” lampu akan menyala…Sesaat setelah kita menekan saklar, saat itulah sebetulnya kita berinteraksi dengan peralatan listrik tersebut, kita meminta pada saklar agar mengalirkan arus listrik ke lampu yang kita inginkan, agar lampu tersebut menyala.
Begitu pula pada saat kita berinteraksi dengan komputer. Keyboard atau mouse adalah salah satu peralatan yang digunakan untuk mengalirkan arus-arus listrik pada suatu rangkaian didalam komputer. Tapi pertanyaan selanjutnya adalah, Bagaimana kita dapat berinteraksi atau memerintah komputer tersebut untuk melakukan hal-hal yang telah ditentukan atau hal yang kita inginkan ?
Seandainya kita memiliki 8 buah lampu yang disusun berderet, dan setiap lampu dapat dinyalakan dengan menenkan 8 saklar yang menghubungkan lampu tersebut. Bila kita sepakati bahwa bila lampu menyala mewakili garis ( - ) dan lampu yang padam mewakili titik ( . ) dan setiap kombinasi susunan pada ke 8 lampu tersebut nyala dan mati mewakili suatu lambang huruf atau bilangan, maka hal ini sama saja halnya dengan kode morse yang telah dibahas sebelumnya.
Misalkan saja kita buat susunan 8 lampu tersebut memiliki kombinasi sinyal seperti berikut; “padam, padam, nyala, nyala, padam, padam, padam, nyala” ( ..--...- ) adalah mewakili lambang bilangan 1 dan untuk kode susunan; “padam, padam, nyala, nyala, padam, padam, nyala, padam” ( ..--..-. ) mewakili lambang bilangan 2, dan seterusnya kita buat kombinasi-kombinasi yang berbeda untuk setiap lambang angka, huruf atau karakter yang lain.
Maka demikian pula halnya saat kita berinteraksi atau memerintahkan sesuatu terhadap komputer. Karena benda mati ini hanyalah peralatan elektronik dimana setiap perubahan yang berlaku pada peralatan elektronik ini dapat diatur dengan mungubah besaran arus listrik yang mengalir, maka saat kita berinteraksi-pun sebetulnya kita memberikan kode-kode berupa sinyal-sinyal arus listrik. Ketika kita menekan tombol-tombol pada keyboard sebetulnya kita sedang memberikan kode berupa susunan kombinasi arus listrik yang mengalir pada perangkat benda mati tersebut. Dan susunan itu hanya terdiri dari dua unsur sinyal yaitu berupa arus listrik yang besar dan arus listrik kecil. Arus listrik yang besar bisa kita nyatakan dengan garis ( - ) atau ON atau 1, dan arus listrik yang kecil bisa pula dinyatakan dengan titik ( . ) atau OFF atau 0. Kombinasi dari unsur “titik – garis” atau “ON – OFF” atau “0 – 1” akan mewakili lambang dari sesuatu.
Misalkan saja kita menekan huuf “A” pada keyboard, maka saat kita menekan tombol tersebut sebetulnya kita sedang memberikan sinyal pada perangkat komputer berupa kombinasi arus listrik “OFF ON OFF OFF OFF OFF OFF ON” atau “01000001”. Artinya komputer tidak mengerti atau mengenal simbol karakter “A” yang kita tekan pada keyboard, komputer hanya menerima respon berupa kode sinyal susunan kombinasi arus listrik diatas tadi, yang mewakili huruf “A”.
Susunan kombinasi dari arus listrik ini tidak hanya mewakili huruf saja, tetapi dapat juga berupa perintah-perintah lainnya. Salah satu contoh saja saat kita menekan “Enter” pada keyboard maka ini dimaksudkan bukan untuk membuat lambang huruf atau angka, tetapi untuk meminta komputer untuk menjalankan perintah pemasukkan data misalnya.
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa sesuatu dapat menjalankan instruksi apabila ia memiliki ingatan akan kode perintah tersebut. Untuk itu agar perintah dapat dikenal oleh komputer, maka di perangkat komputer harus diberikan memori-memori yang sudah berisi kode-kode yang sudah disepakati, agar komputer mengenal kode-kode tersebut dan dapat menjalankan perintah-perintah yang diinginkan.
Setiap kali kita menekan tombol pada keyoboard atau mouse atau peralatan lainnya pada komputer untuk memberikan kode-kode yang telah dibahas sebelumnya, maka kode-kode tersebut akan selalu dicocokkan dan direspon sesuai dengan memori yang telah di tetapkan sebelumnya.
Palembang, 05 Mei 2009
0 komentar:
Post a Comment