han…,
tiga belas tahun kala dulu
di tanggal hari ini
kala ikrarku menggema,
melebur satu ikrar kita….
'tuk sebuah kuncup bunga mahligai,
‘tuk selalu saling setia mendampingi,
disetiap hela nafas …
han....
tak ada alasan untuk berhenti menyiram
tak ada sebab untuk berhenti memupuk
biarkan bunga itu kan selalu mekar
mekar dan bermekar indah
han....
tak ada alasan untuk berhenti menyiram
tak ada sebab untuk berhenti memupuk
biarkan bunga itu kan selalu mekar
mekar dan bermekar indah
han…,
sembilan belas terlewati
tatapan sepasang mata itu,
berbuah banyak episode…
hati dirimu diriku
hati dirimu diriku
sebagai sahabat,
sebagai musuh,
sebagai kekasih,
hinga utuh hati dan ragamu,
menjadi milikku,
menjadi milikku,
milik anak-anakku…
han..
biarlah !, biarkan…
canda tawa itu,
kesedihan itu,
kebahagian itu,
pun pertengkaran-pertengkaran itu,
‘kan selalu mewarnai,
‘kan selalu saja silih berganti
mengisi jalinan episode-episode kita…
namun satu pasti,
‘kan selalu hadir di setiap detak jantungku
cinta dan sayangku
yang telah ada,
dan tak akan pernah sirna
karena cintaku bukan cinta biasa…
karena engkau…
karena engkau pemilik cintaku
karena Tuhan kita…
0 komentar:
Post a Comment