di empat puluh satu yang lalu....
saat ikhlas seoang ibu merasakan sakit demi buah cintanya
saat pekik tangis diteriakkan tuk kali pertama
saat semuanya dimulai tuk suatu perjalanan seorang manusia
Bumi kepada matahari, kembali di letak yang samatelah berlaku selama empat puluh satu lamanya....
satu per satu hitungan selalu pergi berlalu,
penantian dibumipun dihabiskan satu demi satu....
Di bumi-Mu, telah kulalui sedih bahagia...
dan terus akan kulalui sampai Kau nyatakan saatnya tiba
Syukur kehadirat-Mu selalu kudengungkan
atas segala yang telah Engkau curahkan
yang telah Engkau mulai dari oktober sembilan enam sebilan....
Palembang, 09 Oktober 2010
0 komentar:
Post a Comment